• Breaking News

    Kediaman Bupati dan Wakil Bupati Bima Terpilih Terus Didatangi, Bukti Kecintaan Masyarakat

    Oleh : Munir Husen
    (Dosen Universitas Muhammadiyah Bima)

    Kediaman
    Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima terpilih pada kontestasi Pemilihan serentak tahun 2024 lalu, Ady Mahyudi dan dr Irfan, sejak dinyatakan terpilih hingga hari ini tidak pernah sepi dari kedatangan masyarakat Kabupaten Bima. Bahkan, p
    antauan penulis, setiap hari ada saja masyarakat yang datang, baik sendiri maupun bersama rombongan ingin bertemu langsung dengan kedua orang yang akan menjadi tokoh sentral dalam perjalanan pemerintahan di Kabupaten Bima lima tahun kedepan.

    Kehadiran masyarakat di kediaman Bupati dan Wakil Bupati Bima sebagai cerminan dukungannya pada pemimpin terpilih. Jika sudah dilantik menjadi bupati dan wakil bupati, maka di kediaman keduanya harus disediakan sarana untuk menerima kehadiran mereka.

    Kecintaan masyarakat pada Ady dan Irfan, perlu disambut. Suatu kebangaan masyarakat jika bisa bertatap muka dengan pemimpin terpilih. Seyogianya pemimpin tetap senyum sebagaimana senyumnya disaat kampanye, ucapkan ahlan washahlan pada mereka.

    Penulis masih ingat pesan almarhum Dae Feri, saat masih bersama menjadi anggota DPRD Kota Bima, sebelum menjadi Bupati. Jangan ente gembok pintu pagarmu masyarakat akan selalu mencari wakilnya menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang terjadi.

    Mereka datang ke rumah bukan untuk meminta uangmu, namun mereka datang atas dasar mahabbah. Lalu apa yang harus ente risaukan. Jasa dan pengorbanan mereka terlalu besar untuk kita, bukalah rumahmu dan sambutlah mereka.

    Untaian pesan penuh makna ini, terbukti pemimpin dipilih oleh rakyat sebagaimana rumahya Adi Irfan didatangi oleh masyarakat. Sambut dan senyumlah sebagaimana senyum rakyat disaat kontestasi pemilihan kepala daerah.

    Umar Bin Khattab contoh kongkrit pemimpin bukan privilege yang membuatnya merasa lebih istimewa dibandingkan rakyat biasa. Tapi bagaimana amanat rakyat bisa diemban dengan sebenarnya.

    Saat ini, dibutuhkan pemimpin yang betul-betul bisa melindungi, mengayomi, mengurus kepentingan rakyat serta mampu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.

    Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa setiap kita pemimpin dan setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban atas keadaan yang dipimpinnya.

    Dalam Islam, pemimpin bukanlah tukang perintah. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu menghadirkan ikatan rasa bahwa ia guru yang mengajarkan banyak hal, Pemimpin adalah contoh bagi masyarakat.

    Ia sosok dengan pengalaman rohani dan bisa menularkannya ke orang-orang di sekitarnya. Ia orang yang arif dalam menentukan arah kebijakannya yang harus ditempuh karena dia visioner. (Majalah Saksi PKS).

    Menjadi Gubernur, Bupati, Walikota, jika cara memperolehnya karena landasan amanat rakyat, memberikan kesejahteraan pada rakyat dan menguntungkan semua golongan maka ini adalah kemuliaan.

    Sebaliknya, jika pemimpin belum menyadari tugasnya sebagai pemimpin, maka tugas kita sebagai rakyat jangan bosan menyampaikan nasihat dengan cara yang makruf. Jadi pemimpin niatkan untuk memperbaiki ummat.

    Allahu Musta’an

    Tidak ada komentar