• Breaking News

    Pj Wali Kota Bima Hadiri Penyampaian Hasil Pemeriksaan BPK RI

    Pj Wali Kota Bima foto bersama saat  penyampaian laporan hasil pemeriksaan BPK RI

    Jakarta, Zona Rakyat.-
    Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H Mohammad Rum menghadiri acara penyampaian laporan hasil p
    emeriksaan BPK RI atas laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2023 dan ikhtiar hasil pemeriksaan semester II tahun 2023.

    Kegiatan yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, pimpinan lembaga dan Kabinet Indonesia Maju (KIM) tersebut dilaksanakan di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024).

    Sebanyak 38 Gubernur dan 509 Bupati dan Wali Kota, Ketua DPRD provinsi, Kabupaten dan Kota mengikuti kegiatan  yang mengusung tema "Menguatkan Fondasi Keuangan Negara, Menuju Indonesia Emas 2045".

    Adapun penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2023 dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2023 dilakukan oleh Kepala BPK RI Dr Isma Yatun CSFA CFrA kepada Presiden Joko Widodo.

    Pj Wali Kota Bima H Mohammad Rum  yang juga ikut menghadiri kegiatan tersebut, sesuai arahan Presiden  RI memiliki komitmen kuat dalam tugasnya sebagai Pj Wali Kota Bima dan mewujudkan tata kelola keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel.

    “Kita juga akan menindaklanjuti dan menyelesaikan rekomendasi-rekomendasi dari hasil pemeriksaan BPK RI, agar pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Bima semakin baik. Harus berorientasi pada hasil,” ujarnya.

    Presiden Joko Widodo dalam arahannya mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada BPK RI yang telah melaksanakan tugas pemeriksaan keuangan negara dan terus meningkatkan profesionalismenya, dalam fungsi pemeriksaan.

    “Saya minta kepada para menteri, kepala lembaga dan kepala daerah agar menindaklanjuti dan menyelesaikan rekomendasi-rekomendasi dari pemeriksaan BPK, agar pengelolaan keuangan APBN, dan APBD semakin baik,” pinta Presiden.

    Jokowi juga bersyukur ekonomi dan politik Indonesia sangat stabil walaupun beberapa tahun ini sedang menghadapi dunia yang penuh gejolak, geopolitik, perang dagang, perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi global melambat yang tahun ini hanya 3,2 persen. Bahkan krisis ekonomi melanda beberapa kawasan. Ekonomi Indonesia tetap tumbuh diatas 5% (lima persen), seperti diketahui dikuartal pertama tahun ini tumbuh di 5,11%, inflasi tetap terjaga (karena BI dan Kementerian Dalam Negeri setiap Senin selalu bertemu untuk menjaga inflasi di setiap daerah), dan juga pelaksanaan Pemilu berjalan dengan baik.

    “Ini semua modal dasar kita membangun negara ini. Namun untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kompetitif dengan negara-negara lain kita harus lincah, cepat dan taktis. Harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun. Akuntabilitas dan fleksibilitas harus dijalankan secara seimbang. Kita tidak boleh terbelenggu pada rumusan prosedur yang berorientasi pada proses,” pungkasnya. (ZR.03)

    Tidak ada komentar