Pentas Seni Sumpah Pemuda: Ketua STIHM Bima Ingatkan Pemuda dan Mahasiswa Tetap Unggul
Dok. Ketua STIH Dr. Ridwan, SH., MH. (Ujung Kanan) Foto Bersama Dengan Mahasiswa-mahasiswa yang mendapatkan juara dalam penulisan artikel populer serta Ketua DPM STIH. Muh. Bima (Ujung kiri). |
Kota Bima, (Zona-Rakyat) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima selenggarakan Pentas Seni Sumpah Pemuda dengan tema Pemuda Dalam Bingkai Seni dan Hukum, yang diselenggarakan di STIH muhammadiyah Bima, Sabtu Malam (07/11/2021).
Dalam sambutannya Ketua DPM STIH Suci Lestari menyampaikan bahwa Latar belakang kegiatan ini adalah sebagai wujud gerakan literasi pemuda dan mahasiswa guna mengebangkan potensi dan kreatifitas diri dalam dunia kemahasiswaan, karena mahasiswa bukan saja terpaku dunia teori maupun praktek, lewat kegiatan ini para mahasiswa/mahasiswi STIH Muhammadiyah Bima harus lebih dari itu, yaitu dengan cara menulis dan riset yang dikemas dalam kegiatan-kegiatan seperti pentas seni ini.
"Dengan semarak Sumpah pemuda, pemuda dan mahasiswa harus responsif diera 4.0 dan era digitalisisasi ini, dengan maksimalisasi potensi diri dan kreatifitas diri lewat diskusi dan riset, bulan yang lalu kami dari Semester III, V, dan Semester VII melakukan riset dan konferensi internasional dibantu oleh dosen-dosen terbaik yang berkompeten di bidangnya. Untuk itu kegiatan semarak sumpah pemuda ini dalam rangka mendorong mahasiswa –mahasiswa untuk melakukan riset dan membiasakan diri lewat menulis artikel pupuler dan dikemas dalam bentuk kegiatan pentas seni ini" Ucap Suci
Sedangkan Ketua STIH Muhammadiyah Bima Dr. Ridwan, M.H Dalam sambutannya menyampaikan, ucapan selamat dan jangan berpuas diri untuk peserta, baik yang telah terpilih menjadi juara maupun yang masih tertunda.
“Atas nama institusi saya menyampaikan apreasiasi kepada DPM dan semua komponen organisasi kemahasiswaan. Kepada peserta yang juara dan yang masih tertunda selamat, jangan berhenti belajar dan berkarya', Jelasnya
Lebih lanjut ia menyampaikan, momentum sumpah pemuda harus dijadikan sebagai momentum untuk merefleksikan perjalanan bangsa, mengisi dan memperkuat peran strategis pemuda.
" Ditengah paradoks peradaban saat ini hendaknya kita bisa memaknai sumpah pemuda sebagai titik balik sekaligus otoriktik peran serta pemuda untuk masa kini dan kedepan". Tegasnya
Menurutnya arah peradaban modern yang dibangun saat ini telah menunjukkan wajah yang paradoks. Dimana Kemajuan Sainteks justru pada titik tertentu melahirkan gap yang melebar. Seperti Demokrasi yang cita awalnya memperluas ruang partisipasi malah terkanalisais dan digemborisi oleh kelompok oligarkis, cita Reformasi yang mulanya menunbangkan KKN malah memperlebar sebaran KKN, hasil tenhologi yang canggih justu menjadi petaka bagi ekologi. Hukum yang sedianya menjadi institusi pengintegrasi sekaligus perekayasan, dan pemberi keadilan sosial justru tidak bisa berperan maksimal.
Karena itu menurutnya pemuda harus berani mengambil sikap kritis, bekerja keras agar menyiapkan diri menjadi pribadi pribadi dan groop yang siap mengambil alih tampuk kepemimpinan masa depan. (ZR.03)
Tidak ada komentar
Posting Komentar