Bawaslu Minta Parpol Maksimal Bimtek Saksinya
Asrul Sani, SE Koordiv SDM Organisasi Data dan Informasi Bawaslu Kota Bima |
Kota Bima, Zona Rakyat.-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima melalui Koordinator Divisi SDM Organisasi Data dan Informasi Bawaslu Kota Bima Asrul Sani SE, meminta peserta pemilu baik Partai Politik, Paslon Presiden dan Wakil Presiden serta DPD agar memaksimalkan bimbingan teknis atau pelatihan terhadap saksinya masing-masing. Mengingat jumlah saksi yang mengikuti pelatihan yang difasilitasi Bawaslu Kota Bima sangat minim dari jumlah saksi yang disampaikan ke Bawaslu Kota Bima.
Hal tersebut dikatakan Asrul Sani, usai memantau dan mengevaluasi kegiatan pelatihan saksi yang dilakukan di 5 kecamatan di Kota Bima yang sangat minim peserta.
"Jumlah peserta yang hadir pelatihan hingga hari ketiga sangat sedikit, bahkan ada kegiatan yang tidak ada pesertanya. Pada hari pertama di Kecamatan Asakota, tidak satupun peserta hadir. Begitu juga di Kecamatan Rasanae Timur hanya dihadiri 3 saksi peserta pemilu," sesalnya.
Pelatihan saksi ini kata Asrul Sani sebagai satu kegiatan penting yang difasilitasi Bawaslu. Undang-undang 7 tahun 2017 tentang Pemilu pasal 361 ayat (8) memberi kewenangan Bawaslu untuk melatih saksi peserta pemilu.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar partai politik lebih maksimal melatih saksi-saksinya. Buku saku saksi yang diserahkan sebagai pedoman, begitu juga dengan video tutorialnya, sehingga mereka memahami tugas, kewajiban, hak dan larangannya, terutama pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara.
"Kita berharap peserta pemilu terutama partai politik harus dapat memberikan pelatihan yang maksimal terhadap saksi-saksi yang diberi mandat di TPS nanti. Perbedaan pemahaman bisa jadi pemicu persoalan dalam pungut hitung nanti," ingatnya.
Dijelaskan Asrul, jumlah saksi yang seharusnya mengikuti pelatihan saksi sebanyak 8478 orang. Jumlah itu sesuai dengan jumlah peserta pemilu dalam hal ini parpol dan paslon presiden dan wakil presiden dikali dengan jumlah TPS di Kota Bima.
Parpol yang menyerahkan nama saksinya hanya 6 partai politik yakni PKB, Golkar, Perindo, PAN, Hanura dan PBB dengan jumlah total sebanyak 2440 orang.
"Tapi miris, yang hadir dalam pelatihan yang dijadwalkan tidak sampai setengahnya," sesal Asrul ditemui di kantor Bawaslu Kota Boma. (ZR.04)