Julhaidin Siap Dampingi BUMDes Kelola Kopi Wawo
Kegiatan On The Job Training (OJT) di Suhendar Coffee Penatoi Kota Bima yang dilaksanakan Julhaidin, Senin (14/1/2019) |
Kota Bima, Zona Rakyat.-Sebagai Tim Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) Bidang Kewirausahaan Kabupaten Bima Julhaidin SE mengaku siap mendampingi dan mengawal proses edukasi masyarakat Kelompok Tani Kopi di Wawo yang bermitra dengan Bumdes Maria Utara dan Bumdes Desa Maria. Pendampingan tersebut dilakukan mulai dari proses petik, pasca panen hingga manajemen produksi.
"Bisnis Kopi sudah menjadi Trend Dunia saat ini. Kalau sudah bicara trend, maka kualitas menjadi utama. Saya akan melakukan pendampingan proses dan pra pemasaran jika BUMDes membutuhkan tenaga saya" tegas lelaki gondrong yang biasa dipanggil Rangga Babuju ini saat melaksanakan On The Job Training (OJK) di Suhendar Coffee Penatoi Kota Bima, Senin (14/01/19).
Menurut Rangga, dirinya sangat tahu betul bagaimana dinamika Per-Kopi-an di Bima khususnya. Trend ini akan menjadi Icon tersendiri bagi Desa yang mampu mengelolanya.
"Saya pikir, turunan pengelolaan Kopi ini cukup banyak, mulai dari Festival Petik Kopi hingga menginovasi ke Lulur atau Masker Kopi. Yang penting, BUMDes serius dan Profesional dan mengelola," harap Rangga yang juga seorang pengusaha Kopi original kemasan dengan Brand 'Tambora Redstone Coffee' untuk kopi Tambora dan 'Lengge Heritage Coffee' untuk Kopi Wawo.
Dijelaskan Rangga, Kecamatan Wawo memiliki potensi pohon kopi seluas 227 Ha baik yang ada di hutan produksi maupun di hutan tutupan Negara. Tersebar di wilayah Kawae hingga Riamau dan berpotensi pula untuk dilakukan peremajaan dan pengembangannya.
Usaha Greendbean (Biji Kopi mentah) maupun Roastbean (Biji Sangrai) kata dia, saat ini cukup menjanjikan. Jenis kopi yang tumbuh di wilayah Kecamatan Wawo sebagian besar adalah Jenis Robusta.
"Sangat mungkin juga di beberapa titik ditanami jenis Arabica seperti di wilayah Kawae dan Riamau," jelas Rangga Babuju sebagai Tim P2KTD Kabupaten Bima.
Ketua BUMDes Maria Utara, Putra Maryana mengaku cukup antusias mendalami usaha kopi. Potensi Kopi di Desa Maria Utara cukup besar, namun belum dikelola dengan baik.
"Sayang kalau potensi ini kami biarkan begitu saja. Dan saya makin semangat setelah mengetahui banyak hal soal kopi ini mulai dari soal produksi hingga pemasarannya. Kami sadar, bahwa kami telat memulai tetapi tidak terlambat untuk merintisnya dengan baik dan benar," ungkapnya optimis.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekretaris Desa Maria Utara Suwandi. Dirinya mendukung apa yang direncanakan oleh BUMDes dengan memaksimalkan perencanaan anggarannya.
"Semoga BUMDes Desa dapat menjadi contoh dalam pengelolaan kopi berkualitas berbasis masyarakat," harap Suwandi. (ZR.05)