Poktan BMC dan BCM Terus Benahi Infrastruktur Desa
Inilah anak sapi hasil peternakan BMC dan BCM Desa Buncu Kecamatan Sape Kabupaten Bima |
Bima (Zona
Rakyat).-Setelah memperbaiki
infrastruktur beberapa waktu lalu, kini Kelompok Ternak Bima Mutiara
Cendrawasih (BMC) dan Buncu Citra Mustika (BCM) kembali melakukan pembenahan.
Baik jalan maupun pemasangan bronjong sepanjang 30 meter di Desa Buncu
Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Perbaikan infrastruktur tersebut dilakukan untuk
mengantisipasi musim hujan yang mengakibatkan banjir seperti tahun sebelumnya.
“Banjir yang melanda
rumah warga di Desa Buncu dan Kowo tahun lalu menjadi pengalaman kedua kami.
Untuk melakukan sesuatu dalam membantu masyarakat mengatasi banjir,” kata Ketua
Gabungan Kelompok Tani BMC dan BMC Desa Buncu Batman SSos melalui pesan
Watshapp, Selasa (10/10).
Dijelaskannya,
pemasangan bronjong merupakan murni swadaya kedua kelompok yang dipimpinya. Melibatkan
warga sekitar untuk bersama peduli dalam mengantisipasi banjir agar tidak
terulang seperti tahun lalu.
Pekejaan tersebut kata
dia, sebagai bentuk kepedulian kelompok terhadap lingkungan sekitar. Selain
mengantisipasi banjir juga membantu tanah warga agar tidak terus tergerus
banjir pada musim penghujan. Karena sebagian tanah tersebut diberikan untuk
akses jalan masuk menuju areal peternakan BMC dan BCM.
Ketua Gapoktan BMC dan
BCM mengaku optimis dan berusaha keras untuk mewujudkan visi misi kelompok
dalam mewujudkan 1000 ekor sapi selama 10 tahun kedepan.
“Usaha kami sdh
berjalan sekitar 2 tahun dan hingga saat ini sudah menunjukan kemajuan yang
segnifikan baik kuantitas maupun kualitas ternak yang kami miliki,” ungkap
Batman.
Hingga saat kini
kata pria yang berperawakan kecil ini, usaha yang dilakoninya telah membuahkan
hasil dengan mendapatkan kelahiran beberapa ekor anak Brahman jantan dan
betina. Termasuk jenis amberden, angus juga ongole berkembang dalam kandang
yang representatif milik BMC dan BCM.
Guna mewujudkan
cita-cita kelompok, bersama anggota telah melakukan skema pmbiayaan diantaranya
dengan pinjaman KUR peternakan pada Bank NTB Unit Sape. Bahkan petugas Bank NTB
sudah turun melakukan survey di lokasi peternakan Desa Buncu Sape.
“Selain upaya
permodalan bersama kelompok, kami juga berharap bantuan dan dukungan pemerintah
daerah untuk mewujudkan cita-cita besar ini,” pintanya.
Pengalaman di rantauan
menjadikan anak muda desa memiliki keberanian yang dapat dimanfaatkan dan
diabadikan untuk membangun daerah dan tanah kelahiran. Diakui Ketua Gapoktan
ini, tentu masih banyak kekurangan dalam menjalankan usaha tersebut. Namun
dengan modal semangat dan keberanian memanfaatkan potensi hasil pertanian yang
melimpah di Kecamatan Sape.
“Kami berharap
peternakan di daerah ini harus terus didorong oleh pemerintah dengan sentuhan
modal maupun teknologi. Sehingga daerah ini bisa menciptakan industri
peternakan baru yang dapat memenuhi kebutuhan daging lokal, regional maupun
nasional,” tuturnya penuh semangat.
BMC dan BCM juga telah
melakukan langkah nyata dengan memberikan peluang kepada masyarakat sekitar
areal peternakan. Pemeliharaan sapi dengan sistem gado atau penggaduhan
pola 3.1 yakni memberikan 3 induk sapi untuk dipelihara. Jika melahirkan
masyarakat yang memelihara mendapatkan 1 ekor.
Sistem tersebut
diungkapkan Batman, sangat diminati masyarakat sehingga tidak mampu dipenuhi
karena jumlah induk sapi yang terbatas. Langkah itu sebagai upaya bersama
meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk kelompok BMC dan BCM
sendiri.
“Dalam waktu dekat
ini, kami berupaya untuk menambah jumlah induk dengan potensi yg dimiliki
kelompok. Sehingga terget kami dalam program jangka pendek dan menengah dapat
terwujud,” pungkas Ketua Gabungan Kelompok Tani BMC dan BCM Desa Buncu.
(ZR.02)
Inilah salah satu infrastruktur bronjong yang dibenahi dan dibangun Gapoktan BMC dan BCM bersama masyarakat di Desa Buncu Sape. |