Wali Kota Bima Dengarkan Keluhan Gapoktan Terkait Fluktuasi Harga dan Kendala Distribusi Jagung
![]() |
Wali Kota Bima H A Rahman saat menerima audiensi Gapoktan Jagung Kota Bima di kediamannya. |
*Komitmen Mencari Solusi Terbaik
Kota Bima, Zona Rakyat.- Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE mendengarkan keluhan sejumlah petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) komoditas jagung Kota Bima, terkait dinamika produksi dan distribusi jagung, Sabtu (5/4/2025) di kediaman Wali Kota Bima.
Dalam pertemuan itu, Ketua Gapoktan Jagung, Sahbudin, menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi para petani, pengepul, dan pelaku usaha jagung di daerah. Salah satu isu utama yang diangkat adalah fluktuasi harga jual jagung yang tidak stabil dan berdampak pada pendapatan petani.
Selain itu, Gapoktan juga mengeluhkan kendala dalam proses pengangkutan, keterbatasan jatah muatan kapal di Pelabuhan Bima, serta adanya pungutan biaya saat proses bongkar muat di pelabuhan.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bima H A Rahman SE, menyampaikan komitmennya untuk segera mencari solusi bersama guna melindungi para petani dan pelaku usaha jagung dari kerugian.
“Masalah ini akan kita bahas bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti KSOP Pelabuhan Bima, Bulog, Organda, dan dinas teknis terkait,” ungkap Wali Kota.
Didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Wali Kota memastikan bahwa Pemkot Bima akan memfasilitasi dialog terbuka lintas sektor agar tercipta kesepahaman dan solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam rantai komoditas jagung.
Pemkot Bima berkomitmen untuk terus mendorong penguatan sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (ZR)
Dalam pertemuan itu, Ketua Gapoktan Jagung, Sahbudin, menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi para petani, pengepul, dan pelaku usaha jagung di daerah. Salah satu isu utama yang diangkat adalah fluktuasi harga jual jagung yang tidak stabil dan berdampak pada pendapatan petani.
Selain itu, Gapoktan juga mengeluhkan kendala dalam proses pengangkutan, keterbatasan jatah muatan kapal di Pelabuhan Bima, serta adanya pungutan biaya saat proses bongkar muat di pelabuhan.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bima H A Rahman SE, menyampaikan komitmennya untuk segera mencari solusi bersama guna melindungi para petani dan pelaku usaha jagung dari kerugian.
“Masalah ini akan kita bahas bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti KSOP Pelabuhan Bima, Bulog, Organda, dan dinas teknis terkait,” ungkap Wali Kota.
Didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Wali Kota memastikan bahwa Pemkot Bima akan memfasilitasi dialog terbuka lintas sektor agar tercipta kesepahaman dan solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam rantai komoditas jagung.
Pemkot Bima berkomitmen untuk terus mendorong penguatan sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (ZR)
Tidak ada komentar
Posting Komentar