• Breaking News

    LOMBA MENULIS SURAT CINTA

    Penulis : Syahruna (Guru dan Budayawan)

    Ide Lomba
    Menulis Surat Cinta pertama muncul saat menulis tentang " Ne'e Angi ". Tujuannya untuk membangkitkan kembali memori peradaban lahirnya Letarasi Romantika pada masa itu.


    Pesertanya tentu Generasi yang lahir tahun 50 an samapai dengan 80 an.

    Surat Cinta harus ditulis di atas kertas berwarna warni. Cara melipat pun menjadi salah satu penilaian dewan juri.

    Yang masuk kategori seleksi adalah surat cinta yang ditulis tangan. Tidak boleh diketik. Tulisan Indah menjadi salah satu poin yang tinggi.

    Menulis surat cinta pernah dirasakan oleh Generasi kelahiran 50 an sampai generasi 80 an. Ekspresi cinta yang menggelora memang perlu ditulis.

    Pilih waktu malam untuk menulis surat cinta. Biarkan semua orang pada tidur agar inspirasi bisa muncul.

    Surat pun mulai ditulis. Diawali dengan " Buat Adinda Tercinta, dari Kanda Tersayang....."

    Kemudia dilanjut dengan kata kata merayu "....... malam ini sengaja kanda tulis surat ini, agar kanda bisa melukiskan kembali wajah adinda dalam sosok yang utuh, 'tuk mengikis kerinduan yang merajut dan melilit ulu hati sanu bari....  "

    Atau ada juga yang menggunakan bahasa simbolis  yang menggunakan lambang-lambang.

    Seperti potongan surat Cinta seorang kekasih berikut ini "...... kasih... dengan apa ku banding kan indahnya cinta kita di malam ini.... dengan samar sepoi di kala purnama meningkat naik.... ".

    Surat cinta  generasi 50-an hingga generasi 80-an memang sangat melangkolis. Kreatifitas seni dan nilai sastranya pun sangat tinggi.

    Kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dipadu menjadi satu dan mengkristal sehingga melahirkan karya sastra dan nilai seni tinggi dalam membentuk peradaban manusia yang penuh romantisme.

    Di sinilah kita menemukan esensi peradaban literasi yang penuh romantis itu.

    Pacaran  berbasis kearifan Lokal. Ada nilai agama dan budaya melekat pada pecinta.

    Nilai Ta'aruf, nilai sosial, nilai budaya, nilai seni, nilai sastra dan nilai edukasi telah diajarkan oleh kearifan Lokal pada era itu

    Literasi romantisme seperti ini memang indah untuk dikenang.

    Generasi 50-an hingga 80-an sangat menggelitik jika mengingat kembali kisah- kasih kita waktu dulu.

    Adakah diantara pembaca yang punya pengalaman menulis surat cinta ? Atau masih adakah dokumen surat cinta itu ?

    Simpanlah memori itu. Tak perlu jawab sekarang.

    Nantikan akan ada Lomba Menulis surat Cinta pada Bulan Bahasa 2024. Para pembaca generasi 50-an dan 80-an pasti akan diundang untuk menjadi peserta Lomba.

    Berbanggalah bagi  generasi
    50-an dan 80-an. Karena telah
    meninggalkan Legacy Peradaban kehidupan Romantisme yang penuh monumental dalam sejarah kehidupan manusia.

    Selamat mengikuti Lomba menulis surat cinta pada bulan bahasa nanti. (*)

    Tidak ada komentar