Hadirkan Wawali Kota Bima dan Kadikes NTB PC IMN Bima Edukasi Masyarakat
Dr Ridwan M Said SH MH salah satu narasumber dalam Webinar yang digelar PC IMM Bima |
Bima, (Zona Rakyat).-Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bima kembali menggelar Webinar daring melalui zoom, Ahad (21/06/2020) pukul 19.00 Wita.
Webinar tersebut mengusung tema "Kesiapan Pemerintah Daerah Memberlakukan New Norma Covid-19" menghadirkan pembicara Dr Ridwan SH MH (Akademisi STIH Muhammadiyah Bima), Dr Nurhandini Eka Dewi (Kadis Kesehatan Provinsi NTB), Fery Sofian, SH (Wakil Walikota Bima), Drs Dahlan M Nor (Wakil Bupati Bima). Selain itu Syamsuddin SH MH (Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bima) dan Amirullah MA (Ketua DPP IMM).
Ketua IMM Cabang Bima Dimas illiyyin Abdillah dalam sambutannya mengatakan, pemberlakuan normal baru bukan berarti kita bisa beraktivitas normal kembali seperti sebelumnya. Namun Normal baru yang sekarang dihadapi adalah berusaha beradaptasi dengan keadaan dan pola hidup yang berbeda dengan sebelumnya.
"Masyarakat harus tetap mentaati protokol kesehatan setiap beraktivitas. Masker tetap harus digunakan, physical distancing masih terus di perhatikan," katanya.
Sementara Akademisi STIH Muhammadiyah Bima, Dr Ridwan, SH MH menyampaikan, webiner yang digelar mengandung dua makna yakni apresiasi kecintaan atas iptek, sebab tidak ada kemajuan tanpa pilar iptek. Kemudian sebagai bentuk partisipasi semua pihak dalam membangun daerah, sebab esensi demokrasi adalah partisipasi rakyat.
Dikatakan Ridwan, akar masalah Covid-19 adalah antropomorfisme negatif manusia atas makhluk lain, selain hanya manusia yang berhak mendiami semesta.
Selain itu, Covid-19 telah berdampak masif menimbulkan efek ganda pada berbagai aspek, baik kesehatan, ekonomi, politik, hukum, sosbud dan lainnya,.
"Karena itu butuh pendekatan dan respon yang hati-hati serta tepat," imbuhnya.
Alumni STIH Muhammadiyah ini menekankan bahwa dalam penerapan new normal, otoritas terkait harus memastikan kesiapan dari sisi politik yakni kesungguhan tanpa motif dan tendensi serta kesiapan menjadi teladan. Aspek ekonomi juga kata dia harus menyiapkan jaring pengaman sosial. Begitu juha aspek hukum, berupa penegakan hukum yang adil, aspek sosial budaya, yakni kesiapan masyarakat mematuhinya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB,
dr. Nurhandini Eka Dewi SP.A,.MPH menyampaikan, Pemerintah Pusat lebih khusus Pemerintah Daerah Provinsi NTB telah melakukan berbagai upaya untuk kesiapan pemberlakuan New Normal. Mulai dari kesiapan tenaga medis, rumah sakit dan alat protokol lainya, dengan harapan bahwa pemberlakuan new normal ini bisa benar-benar efektif untuk diterapkan.
"Kami juga berharap kepada masyarakat kota dan Kabupaten Bima agar tetap mematuhi hibauan dari pemerintah tentang protokol kesehatan," harapnya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bima Syamsuddin SH MH, mengatakan dari sisi kebijakan hukum bahwa kebijakan New normal terlalu dipaksakan di tengah kasus posifif covid-19 di Indonesia semakin meningkat. Bahkan dalam sehari bisa mencapai di atas 1.000 kasus. Kondisi ini semata-mata hanya mempertimbangkan aspek ekonomi dan mengabaikan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia.
Dari sisi hukum kata Syamsudin, terlihat adanya inkonsistensi, PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBK hingga saat ini masih berlaku dan belum dicabut, sementara kebijakan new normal sudah diterapkan sejak 15 Juni 2020.
"Antara aturan dan kebijakan yang dikeluarkan tidak singkron," sindirnya.
Kebijakan new normal menurut dia, harusnya dituangkan dalam peraturan perundang- undangan, dan mencabut beberapa aturan hukum sebelumnya tentang PSBK, Kepres tentang kedaruratan masyarakat agar tidak membingungkan masyarakat dan pemerintah daerah.
Disisi lain Wakil Walikota Bima Fery Sofian, SH dalam pemaparannya menyatakan bahwa Pemkot Bima sangat siap untuk penerapan new normal. Karena jika dilihat berdasarkan fakta empiris masyarakat Kota Bima yang terpapar Covid-19 hanya 1 orang. Walaupun data tim gugus tugas tertera 4 orang, namun 3 orang lainnya adalah warga Kota Bima yang bekerja di pulau Lombok karena sistem pendataannya menggunakan by name by addres.
Sementara 1 orang pasien yang dinyatakan positif tersebut sudah lama sembuh. Dari aspek SDM seperti tenaga medis serta infrakstruktur pendukug lainnya sangat siap.
"Tinggal sekarang kami di Pemerintahan Kota Bima meningkatkan sosialisasi tentang penerapan new normal kepada masyarakat agar setiap aktivitas sehari-hari tetap mentaati proptap Covid-19," terangnya.
Protap covid 19 yang harus dipatuhi yakni membiaskan diri dengan mengedepankan gaya hidup 4 sehat yaitu wajib memakai masker, menjaga jarak fisik / physical distancing, rajin mencuci tangan dengan sabun, olah raga teratur dan istrahat yang cukup. Hal ini dapat menjaga imunitas tubuh.
"Itulah beberapa strategi Pemkot Bima dalam menghadapi tatanan hidup baru / new normal," urai Wakil Walikota Bima. (ZR.010)