Budidaya Ikan Nila Ekor Merah, Janjikan Keuntungan Ratusan Juta
CEO Babuju Mandiri Julhaidin saat memanen ikan nila ekor merah yang dibudidayakan di Santi Kota Bima, Jumat (17/1/2019). |
Pasca kegagalan budidaya nila hitam atau nila biasa tahun lalu, Babuju Mandiri terus melakukan berbagai analisa dan menyimpulkan bahwa ikan air tawar nila hitam ternyata sulit dibudidaya di kolam biasa atau kolam semen tanpa dilakukan rekayasa pola air keluar masuk.
Hal tersebut diungkapkan Ceo Babuju Mandiri, Jum’at (17/01/19) di Lokasi Kolam Budidaya Ikan Air Tawar BABUJU MANDIRI Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima.
Julhaidin menjelaskan, pada April 2018 lalu, pihaknya mengirim anggota ke Jawa Tengah untuk belajar khusus terkait budidaya nila ekor merah. Dari berbagai artikel dan tutorial yang ada di YouTube maupun di google, karakter topografi Bima dirasa cocok dengan jenis Nila Ekor Merah.
"Maka pada Juli 2018, dimulailah budidaya Nila ekor merah ini dengan sistem kolam terpal dan kolam semen. Alhasil, perkembangannya cukup bagus dengan kondisi cuaca Bima, bisa dikatakan cocok,” jelas lelaki gondrong yang kerap disapa Rangga Babuju ini.
Menurut Rangga, penebaran 5.000 ekor bibit dengan hasil panen 650 kilo gram dalam 4 kali panen. Lama proses budidaya dari pertama pendederan hingga masuk masa panen adalah 5 – 6 bulan.
"Untuk 5.000 ekor menghabiskan 10 sak pakan. Jauh berbeda dengan jika budidaya lele yang bisa mencapai 25 sak pakan untuk jumlah yang sama,“ ujarnya.
Soal Harga, nila ekor merah terbilang mahal dibanding nila biasa. Nila biasa untuk ukuran panen 5 – 6 ekor per kg dijual dengan harga Rp30.000 hingga Rp40.000, sementara Nila Ekor Merah berada di harga Rp 50.000 hingga Rp60.000 dengan jumlah yang sama.
"Jangan ditanya soal dagingnya, jauh lebih gurih dari Ikan Nila biasa. Mungkin itulah yang membuatnya mahal,” imbuh Rangga.
Untuk Januari ini, lanjut Rangga, Kolam Budidaya Babuju mandiri yang ada di Keluaran Santi – Kota Bima, melepas 10.000 ekor bibit Nila ekor merah di 8 kolam pendederan dari 13 kolam yang dimiliki. Dengan target panen bisa dilakukan penjualan pada bulan Ramadhan akan datang.
“Dari Analisah Cashflow dan Analisis SWOT Budidaya Ikan Nila Ekor merah di Bima, pembudidaya bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp 20.000.000 per 5.000 ekor dalam kurun waktu 5-6 bulan. Jika kita memiliki 12 kolam ukuran 4 x 4 meter, maka kemungkinan bisa tebar 15.000 ekor dengan keuntungan Rp 120.000.000 per tahun atau dalam 2 kali tebar dalam setahun," jelasnya.
Dirinya berharap, bagi BUMDes dan atau Kelompok Usaha Budidaya Ikan Air tawar di Bima dapat memanfaatkan peluang budidaya Nila Ekor merah, karena segmentasi pasarnya cukup luas dan tersebar di wilayah Bima dan Dompu hingga Sumbawa. (ZR.03)