Pemuda Lintas Agama Ditanamkan Wawasan Kebangsaan
Ketua FKUB Kota Bima H Eka Iskandar Zulkarnain SAg, MSi memberikan cindera mata kepada narasumber dialog pemuda lintas agama. |
Wawasan kebangsaan tersebut diberikan empat narasumber yang dihadirkan dalam dialog pemuda lintas agama. Empat narasumber tersebut yakni Dandim 1608 Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra, Wakapolres Bima Kota Yusuf Tauziri SIK, Kepala Kantor Kemenag Kota Bima Drs H A Munir dan Kabag Kesra Kota Bima Drs H A Wahid.
Dihadapan sekitar 40 pemuda lintas agama, baik pemuda Khatolik, pemuda Kristen, pemuda Hindu Dharma dan pemuda Islam, Dandim Bima menegaskan bahwa Bima menjadi barometer keamanan di NTB bahkan Bangsa Indonesia. Apalagi menjelang hajatan besar Pemilihan Kepala Daerah baik gubernur maupun bupati dan walikota.
"Karena ini sebagai sebuah pesta demokrasi maka hendaklah sebauh pesta itu harus dengan suka cita dan penuh kegembiraan," katanya.
Ciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, aman dan nyaman serta harmonis dalam lingkungan kemasyarakatan.
"Biarkan orang di luar mau ngomong apa tentang Bima. Yang penting kita di sini selalu aman dan bersaudara. Kita buktikan bahwa Bima selalu menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan dan sikap toleransi," ungkap Dandim.
Dandim juga mengaku, bahwa dirinya tidak pernah melihat situasi tidak toleransi di Bima. Oleh karena itu kita harus tetap menjaga itu agar selalu damai dan bersaudara.
Sementara Wakapolres Bima Kota Kompol Yusuf Tauziri SIK, menegaskan bahwa pancasila bukanlah nilai ideologi bangsa yang baru. Sehingga tidak bisa dipertentangkan dengan agama atau budaya bangsa yang ada.
Pancasila itu kata Yusuf bukan ideologi dari luar tetapi berasal dari nilai-nilai kehidupan yang tertanam di masyafakat sejak dulu.
"Pancasila ini dirumuskan oleh tokoh nasional dan tokoh Islam dari nilai-nilai yang ada di dalam negara ini," tegasnya.
Nilai-nilai itu yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, musyawarah dan juga keadilan sosial.
"Saya kira tidak satupun nilai-nilai Pancasila yang bertentangan dengan agama manapun. Karena pancasila itu berisi nilai-nilai ideologi yang tidak nampak tetapi diterapkan dalam kehidupan di masyarakat berbangsa dan bernegara," terang Wakapolres Bima Kota.
Kepala Kemenag Kota Bima Drs H A Munir menambahkan, bahwa negara telah menjamin kebebasan beragama. Oleh karena itu kita semua harus saling menghargai perbedaan.
"Saya besyukur kita bisa hadir dalam dialog ini, agar bisa bersilaturahmi dalam kebersamaan. Bergotong royong menjadi hal yang sangat penting karena itu bagian ideologi Pancasila," katanya.
Kabag Kesra Setda Kota Bima Drs H A Wahid mengatakan, pemerintah terus mengambil peran dalam menjaga toleransi antar umat beragama. Namun hal tersebut katanya bukan saja menjadi tugas pemerintah tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
"Diperlukan usaha yang sungguh dari seluruh tokoh agama atau pemuka agama, pemuda dan pemerintah dalam menciptakan kerukunan itu," katanya.
Pemerintah juga melalui FKUB telah memberikan peran dan dukungan dalam menciptakan dan menjaga toleransi tersebut.
"Kerukunan ini bisa terwujud jika semua pihak dapat saling memahami, menjaga dan menghargai perbedaan juga memahami aturan-aturan yang ada," terang Kabag Kesra.
Pada kesempatan dialog tersebut Ketua FKUB Kota Bima H Eka Iskandar Zulkarnain SAg MSi berharap dialog pemuda lintas agama dan penanaman wawasan kebangsaan dapat memberi pemahaman bagi para pemuda. Terutama pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Karena menurutnya nilai-nilai itulah yang diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kegiatan pengamanan sholat idul fitri oleh pemuda lintas agama bersama TNI dan Polri ini sebagai salah satu bentuk toleransi dan pengamalan nilai-nilai Pancasila," ungkap H Eka.
Dalam momen dialog ini juga dirangkai dengan buka puasa bersama. Sebelumnya dilakukan penyerahan cinderamata kepada narasumber berikut peserta dalam dialog pemuda lintas agama. (ZR.02)