FKUB Kota Bima Gelar Halal Bihalal
Foto bersama saat kegiatan halal bihalal lintas agama, Selasa (25/6/2016) di aula FKUB Kota Bima |
Kegiatan tersebut turut dihadiri Asisten 1 Kota Bima Drs M Farid MSi, Dandim 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra, Sekretaris Kesbangpolinmas Farid,
Wakapolres Bima Kota Kompol Yusuf Tauziri SIK, Kabag Kesra Drs H A Wahid, Sudirman Makka, tokoh agama dan para tokoh agama.
Ketua FKUB Kota Bima H Eka Iskandar Zulkarnaen MSi mengatakan, halal bihalal digelar dalam rangka merajut kerukunan menuju hidup damai bermartabat. Hal tersebut sebagai tema yang diusung dalam halal bihalal yang diikuti sekitar 100 orang baik tokoh agama maupun pemuda lintas agama.
"Saat idul fitri, pemuda lintas agama telah berhasil mengamankan dan menjaga kebersihan Kota Bima," katanya.
Menurut Eka, pembangunan dibidang agama akan mampu memajukan stabilitas nasional dan kerukunan umat beragama.
Ketua FKUB mengaku, kegiatan tersebut tidak ada kaitan dengan politik tetapi murni halal bihalal dan silaturahmi antar tokoh agama.
"Saya menghimbau kepada seluruh umat agar memilih pemimpin sesuai hati nurani dan hindari politik uang. Semoga Pilkada Kota Bima aman damai dan bermartabat," harap Eka.
Sementara Asisten 1 Setda Kota Bima Drs M Farid MSi, secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Dirinya menyampaikan terima kasih atas partisipasi anggota FKUB dan pemuda lintas dalam pengamanan kegiatan sholat idul fitri 1439 H.
Pemerintah sangat mengapresiasi kepada FKUB yang bisa menjaga dan menyejukan suasana, selama kegiatan tahapan kampanye sampai menjelang pencoblosan.
"Mari kita menjaga ketertiban dan kedamaian di Kota Bima," ajaknya.
Wakapolres Bima Kota Kompol Yusuf Tauziri SIK menegaskan bahwa merajut kerukunan menuju hidup damai merupakan komitmen yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila. Jika tidak, maka akan mudah terpecah belah.
"Kerukunan antar umat beragama sebagai salah satu pengamalan nilai-nilai Pancasila. Begitu juga dengan pelaksanaan pilkada serentak 2018," kata Farid.
Sudirman H Makka dalam ceramah keagamaannya meminta agar kita saling menghargai perbedaan dan tunduk terhadap hukum agama masing-masing.
Dalam kontek kenegaraan, suatu negara terdiri dari macam suku, agama, ras dan atar golongan sehingga kita bisa salingnmenjaga hidup rukun dan damai.
Sementara dalam kontek kemanusiaan, Allah menciptakan berbeda-beda pula agar kita saling tolong menolong dan bersilahturahim, sehingga tercipta kedamaian.
"Dalam kontek politik kita tidak boleh menarik agama dalam politik," ujarnya.
Kedamaian dan kerukunan umat di Kota Bima harus selalu dijaga dengan mengedepankan sikap toleransi. Hidup rukun dan berdampingan untuk memajukan Kota Bima kedepan.
Dalam halal bihalal tersebut disepakati bahwa akan direncanakan kunjungan para Muspida ke rumah para tokoh agama pada saat hari raya masing-masing agama. (ZR.04)