STIH Gelar Wisuda Angkatan XXII
Kota Bima, (Zona Rakyat).-Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah
Bima kembali menggelar rapat senat terbuka. Dalam rangka wisuda Sarjana Strata
Satu Program Studi Ilmu Hukum tahun akademik 2017/2018 di Guest Houst IAIM
Bima, Kamis (21/12).
Wisuda angkatan XXII tersebut turut
dihadiri Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budi Setiawan ST, Ketua STIH Muhammadiyah
Bima Gufran Sanusi MH, Staf Ahli Setda Kota Bima H Syafruddin Djafar SH,
Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali Nusra dan BPH STIH Drs H Anas Tayeb.
Hadir pula Pimpinan Perguruan Tinggi,
Kepala SKPD, pimpinan BUMN, Civitas Akademika STIH Muhammadiyah, alumni,
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota dan Kabupaten Bima, PD Aisyiyah, ortom, amal
usaha, sejumlah undangan, orang tua juga keluarga wisudawan dan
wisudawati.
Ketua STIH Muhammadiyah Bima Gufran
Sanusi MH mengatakan, STIH telah melahirkan sekitar 1600 sarjana hukum.
Tersebar di pelosok tanah air dan mengabadikan diri di berbagai institusi
pemerintah maupun swasta.
Dikatakan Gufran, STIH merupakan satu-satunya
perguruan tinggi yang melahirkan sarjana hukum di Bima bahkan di Pulau Sumbawa
dengan telah mendapatkan akreditasi B dari BAN PT sejak tahun 2009 dan
diperpanjang pada tahun 2014.
“Ini menunjukkan bahwa STIH Muhammadiyah
Bima terus berpacu membenahi diri untuk meraih akreditasi A. Sebagai perguruan
tinggi yang diakui dan dapat dipercaya keberadaannya. Karena selain lembaganya
yang terakreditasi, program studi ilmu hukumnya juga terakreditasi,” ungkapnya.
Hal itu dibuktikan dengan perkembangan jumlah
mahasiswa dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, seiring kepercayaan
masyarakat terhadap STIH Muhammadiyah Bima yang juga meningkat.
Di samping sarana dan prasarana yang
memadai, sumber daya dosen juga menjadi hal yang sangat penting bagi lembaga
milik Muhammadiyah ini.
“Hampir seluruh dosen sudah bergelar
Magister dan kita terus berupaya menjadikan dosen-dosen secara bertahap ke
jenjang S3 atau doktor. Ini proses yang terus dilakukan untuk kemajuan STIH ke
depan dengan cita-cita besar menjadikan Universitas Muhammadiyah Bima,” tekad
Gufran penuh semangat.
Di era globalisasi ini kata dia,
tentunya STIH harus mampu mempersiapkan diri, bersaing dan berkompetisi dengan
mempertahankan kualitas dan mengevaluasi diri dengan pelayanan, fasilitas dan
SDM yang mantap.
Menurut Ketua STIH, lahirnya UU Nomor 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional membuka peluang bagi siapapun
untuk mendirikan perguruan tinggi. Oleh karenanya, Gufran meminta masyarakat
untuk berhati-hatilah memilih perguruan tinggi itu. Agar terhindar dari
penipuan oknum yang tidak bertanggung jawab dengan membuka perguruan tinggi
bodong.
“Kita semua harus berhati-hati jangan
salah pilih dan tergiur dengan penawaran menarik tetapi justru itu yang membuat
kita rugi,” harapnya.
Di hadapan para wisudawan dan
wisudawati, Gufran meminta agar tetap menjaga nama baik almamater dan
Muhammadiyah dimanapun berada. Jadilah pelopor perjuangan bangsa dengan
mengutamakan semangat optimisme yang tinggi serta moral dan akhlak yang
baik.
“Jadilah teladan terhadap generasi
bangsa dan jangan jadi provokator kerusakan di muka bumi ini,” pintanya.
Sementara Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Budi Setiawan ST mengatakan, STIH sebagai salah satu motor penggerak bagi
masyarakat Bima dalam memperjuangkan penegakan hukum di Bima khususnya.
“Tidak hanya itu mahasiswa dan alumni
STIH juga dapat bergerak menjadi bagian dari relawan Muhammadiyah untuk
kemanusiaan dimanapun berada,” katanya.
Peran Muhammadiyah dari pusat hingga
daerah sangat besar terutama melalui MDMC bagi penanggulangan resiko bencana di
seluruh wilayah Indonesia. Muhammadiyah dan perguruan tingginya juga menjadi
bagian institusi dari gerakan dalam upaya mengurangi resiko bencana yang
bekerjasama dengan pemerintah.
“Amal usaha Muhammadiyah tidak boleh
berhenti berperan dalam menanggulangi resiko bencana,” harap Pimpinan MDMC
Pusat yang juga hadir di Bima dalam kegiatan MDMC di Kota Bima.
Ketua BPH Drs H Anas Tayeb menyampaikan
rasa bangganya terhadap pimpinan STIH Muhammadiyah Bima yang telah bekerja
maksimal. Dalam memajukan kampus yang menjadi kebanggaan masyarakat Bima
terutama bagi persyarikatan Muhammadiyah Bima.
“STIH telah berperan dan berkontribusi
bagi masyarakat dan daerah,” katanya.
Dikatakan H Anas Tayeb, STIH merupakan
bagian dari amal usaha yang harus menunjunjung tinggi nilai-nilai keislaman
dalam mewujudkan Islam yang sebenar-benarnya.
“Mahasiswa dan alumni STIH yang baru
diwisuda selain memiliki kemampuan keilmuan juga harus memiliki komitmen dakwah
bagi nilai-nilai luhur Islam yang mulia. Inilah hajat bagi hadirnya STIH
Muhammadiyah Bima,” terangnya.
Dalam wisuda Program Studi Ilmu Hukum
tersebut, terpilih 10 wisudawan dan wisudawati terbaik dan mendapat penghargaan
dari STIH Muhammadiyah Bima. Mereka yang terbaik pertama hingga kelima mendapat
bingkisan dari BRI Syariah yakni Ratih Djothi Adiansyah Suprianti IPK 3,71,
Harmoko IPK 3,68n Taufikurrahman 3,67, Syamsuddin IPK 3,66, Didit Irawansyah
3,53. Sedangkan terbaik keenam hingga kesepuluh yakni M Hidayat 3,50, Sri Devi
3,48, Syabril 3,47, Vita Rahmadani 3,45, dan Alim Adil Mukmin IPK 3,44. (ZR.03)