STKIP Bima Kembali Lahirkan 1004 Sarjana Baru
Ketua STKIP Bima DR Amran Amir MSi saat mengukuhkan wisudawan dan wisudawati Sarjana Strata Satu dari lima Prodi STKIP Bima, Sabtu (21/10). |
Kota
Bima (Zona Rakyat).-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Bima kembali melahirkan 1004 Sarjana Pendidikan baru. Pada
Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana (S1) angkatan XXVIII tahun
2017, Sabtu (21/10).
Wisuda
yang dihelat di halaman kampus STKIP Bima tersebut untuk 1004 wisudawan
dan wisudawati dari lima Program Studi yakni Bimbingan dan Konseling, Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ekonomi, Biologi, Matematika dan Sosiologi.
Ketua
STKIP Bima Dr Amran Amir MPd dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa yang
dikukuhkan menjadi Sarjana Pendidikan sebanyak 1004 orang. Mereka terdiri dari
jurusan Bimbingan dan Konseling prodi BK sebanyak 135 orang, Ekonomi 219 orang,
Biologi 227 orang, Matematikan 244 orang dan Sosiologi 179 orang.
“Total
mahasiswa yang di wisuda kali ini sebanyak 1004 orang,” ujarnya.
Amran
menjelaskan, lulusan STKIP Bima telah banyak terserap di berbagai lapangan
pekerjaan yang strategis. Tidak saja sebagai guru tetapi juga sebagai politisi,
pengusaha, PNS dan di bidang lainya.
Kampus
STKIP Bima jelasnya terus meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, dosen dan
mahasiswanya di berbagai bidang. Seperti pengembagan penelitian dan pembinaan
di beberapa desa yang menjadi pengembagan dosen dan siswa.
“STKIP
Bima ini sebagai salah satu kampus yang mengikuti program pertukaran mahasiswa
permata di STKIP PGRI Subang. STKIP Bima sudah sejajar dengan perguruan tinggi
lainnya di seluruh Indonesia,” akunya bangga.
Amran
berharap kepada alumni yang baru diwisuda, agar lebih giat untuk mengembangkan
diri, jika perlu harus mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya di kanca
nasional maupun internasional.
“Alumni
harus mampu menjaga nama baik almamater, karena keberhasilan alumni merupakan
amunisi untuk berkembangnya STKIP Bima di masa mendatang,” pinta Amran yang
baru memimpin STKIP Bima.
Sementara
Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali Nusa Tenggara Prof Dr I Nengah Dasi
Astawa mengatakan, di wilayah Bali dan Nusra, jumlah pengangguran cukup
meningkat. Bahkan jumlah sarjana yang menganggur sudah mencapai 7000
lebih.
Jika
dicermati, sarjana sebenarnya tidak ada yang menganggur, tetapi yang ada hanya
sarjana malas. Oleh karena itu sarjana harus mampu menghapus status itu dengan
cara bekerja keras, bekerja tuntas dan bekerja ikhlas.
“Dengan
sendirinya istilah sarjana yang menganggur akan terkikis,” ujar Astawa.
Dirinya
meminta agar kita semua tidak boleh menganggap remeh pekerjaan apapun. Baik
penjual bakmi, bakso atau sate. Mereka itu sangat mandiri dan mampu membangun
lapangan kerja sendiri.
Dia
juga menegaskan kepada orang tua wisudawan, agar mengajarkan anaknya untuk
hidup mandiri dalam kehidupanya. “Kalau sarjana tidak mandiri, dia harus malu
kepada anak SMK yang bisa lebih mandiri,” ingatnya.
Anak-anak
Bima kata dia, tidak boleh cengeng. Orangtua tidak boleh lagi memanjakan anak
dengan memberi uang terhadap sarjana yang baru dikukuhkan ini, agar mereka bisa
mandiri.
“Mulai
besok tidak ada lagi sarjana elitisme birokrasi yang hanya berorentasi menjadi
pegawai negri saja. Tetapi harus bersaing ke bidang bidang yang lain dan harus
mampu menciptakan lapangan kerja sendiri,” harapnya mengakhiri sambutan.
Sementara
Ketua Yayasan IKIP Bima M Taufikurrahman SH MSi menyampaikan rasa syukur dan
terima kasih kepada Ketua STKIP Bima dan jajarannya yang telah bekerja keras
dalam membangun kampus dengan berbagai prestasi yang telah diraih.
Menilik
sejarah perjuangan mendirikan kampus STKIP Bima yang penuh suka dan duka,
berpindah-pindah hingga akhirnya memiliki tanah dan bangunan kampus yang
membanggakan.
“Ini
semua tidak terlepas dari kerja keras dan ikhlas para pendiri STKIP Bima baik
yang masih hidup menjadi saksi sejarah maupun yang telah mendahului kita,”
ungkap Taufik sapaan akrabnya.
Sekarang,
menjadi tanggung jawab kita bersama melanjutkan cita-cita perjuangan para
pendiri dengan membesarkan nama STKIP Bima sebagai perguruan tinggi yang
mencetak pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi, profesional
dan berorientasi riset dan pengembangan iptek.
Dalam
momen Wisuda STKIP Bima kali ini, selain dihadiri Ketua Koordinasi Perguruan
Tinggi Swasta (Kopertis ) Wilayah VIII wilayah Bali, NTB dan NTT juga dihadiri
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima H Muhammad. Hadir pula Staf Ahli Setda Kota
Bima Ir Darwis H Yusuf, Ketua Yayasan dan pendiri Yayasan IKIP Bima, pimpinan
PTS, Polres Bima Kota, pimpinan BUMN dan perbankan. Civitas Akademika STKIP
Bima dan orangtua, kerabat dan keluarga wisudawan dan wisudawati hadir memenuhi
tenda yang disiapkan panitia.
Pada
prosesi wisuda tersebut, Wakil Ketua Puket I Drs H Muhammad H Abubakar MPd
membacakan SK Ketua STKIP Bima Nomor : 0730/PT.08.7- MHS.2.III/2017 tetang
nama – nama peserta wisuda program pendidikan strata satu STKIP Bima Semester
genap tahun akademik 2016/2017. Termasuk SK tentang nama-nama wisudawan
dan wisudawati terbaik yang kini berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan (SPd).
Wisudawan
tersebaik dari lima program studi yakni Rifa’atul Mahmuda untuk Prodi
Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) dengan IPK 3, 80. Jaki Jahwan prodi
Pendidikan Ekonomi dengan IPK 3,90, Ismail dengan IPK 3,77, Nurul Lusiana Prodi
Pendidikan Matematika dengan IPK 3,91 dan Ike Nurjanah Prodi Sosiologi dengan
IPK 3,80. (ZR.01)